Thursday, April 23, 2020

LEMBAR KEGIATAN RAMADHAN UNTUK ANAK PAUD / TK DI SAAT WABAH COVID 19

Ayah bunda. Di saat wabah virus COVID 19 ini,  sebagian dari kita pasti bingung bagaimana caranya mendapatkan pembelajaran yang menarik buat anak-anak kita di rumah. Apalagi jika kita adalah seorang guru. Pasti dituntut untuk membuat pembelajaran yang menyenangkan untuk siswa siswinya.
Pembelajaran daring, pembelajaran online, work at home, stay at home, di rumah saja dan istilah lainnya yang intinya mengharuskan kita untuk berada di rumah.
Di sini saya tidak akan berpanjang lebar. Intinya jika ayah bunda, bapak ibu guru TK yang menginginkan lembar kegiatan anak yang menarik untuk dikerjakan di rumah. silahkan klik tautan di bawah ini. http://aliandris.blogspot.com/2020/04/lembar-kegiatan-anak-tk-selama-ramadhan.html

LEMBAR KEGIATAN ANAK TK SELAMA RAMADHAN / LEMBAR KEGIATAN RAMADHAN

Friday, April 17, 2020

Cara Membuat Kopi Dalgona / How to make Dalgona Coffee

Hai sahabat, tentunya kalian ga asing kan dengan yang namanya kopi dalgona. Ya, kopi dalgona memang sedang menjadi viral di tengah masyarakat. Apalagi, anjuran pemerintah yang memerintahkan stay home atau di rumah saja. Membuat kopi yang tidak biasa adalah menjadi sesuatu yang menantang. Membuat KOPI DALGONA atau Dalgona Coffee adalah  jawabannya.  Yuk, sebelum kita memulai membuat kopinya, terlebih dahulu kita siapkan bahan bahannya.  
Bahan-bahan yang dibutuhkan  untuk membuat kopi adalah sebagai berikut:
1. 2 sdm kopi bubuk instant (tanpa ampas) 
2. 2 sdm gula pasir 
3. 3 sdm air 
4. Susu cair secukupnya saja 
5. Es batu juga secukupnya ya
Kalau sahabat sudah menyiapkan bahan-bahannya, sekarang tinggal mengetahui cara membuatnya, Perhatikan ya...
a. Pertama-tama kalian harus siapkan mangkuk, kemudian tuangkan kopi, gula, dan air panas ke dalamnya.
b. Aduklah semua bahan itu dengan cepat dengan sendok kurang lebih 4 sd 5 menit. Sahabat  juga bisa menggunakan mixer dengan durasinya kurang lebih 1-2 menit. Ingat, mixernya yang kecepatannya tinggi ya
c. Kemudian aduk sehinga warnanya berubah menjadi cokelat muda dan teksturnya juga mengental.
d. langkah berikutnya adalah siapkan gelas, es batu dan susu ke dalam gelas.
e. Langkah terakhir, silahkan  tuang adonan  dalgona di atas susu. 
f. jadi deh, silahkan dicoba ya

Thursday, April 16, 2020

Resep Membuat Cimplung Kelapa

Hai sahabat, tentunya kalian ga asing kan dengan yang namanya cimplung?
Biasanya, cimplung dibuat dari bahan singkong/jendral/ buled/ tela kayu. Bahasa apa nih yang biasa kalian pakai? kalau daerah saya sih menggunakan tela. he he he.

Oya, kemarin ibu saya buat cimplung dari bahan yang tidak biasa. Yaitu menggunakan bahan dasar kelapa muda. Kebayangkan rasanya? Kelapa muda saja tanpa diapa-apain sudah enak. Gimana rasanya kalau diolah menjadi cimplung? tentunya sedap melekat lah...

Nih, mimin kasih tahu caranya
Bahan
1. Kelapa Muda yang sudah agak tua (hehehe), intinya pilih kelapa muda yang sudah cukup tebal dagingnya
2. Gula (Gula ini diambil langsung dari pembuatnya ya)

Caranya
Olahan gula mendidih kemudian tambahkan kelapa muda di dalamnya. tunggu sampai menyatu. jadi deh

Wednesday, April 15, 2020

Resep membuat Brownis Oreo

Hai sahabat, tentunya kalian sudah pernah membuat brownis kan? Gimana rasanya. Adakah yang sudah pernah membuat Brownis dengan berbagai varian rasa? Kali ini saya akan mengajak sahabat semua untuk membuat brownis oreo yang simpel dan mudah.
Sahabat tinggal menyiapkan tiga bahan utama pembuat Brownis. Sudah tahu kan, apa saja? Meskipun sahabat sudah tahu, saya akan tetap mencantumkan bahan dasar yang dipakai dalam membuat brownis ya. Siapa tahu ada di antara sahabat semua yang belum pernah sama sekali membuat brownis.
Bahan dasar
1. 2 Bungkus oreo vanila ukuran 127 gram
2. 200 ml susu ultra putih
3. 1 butir telur ayam

Cara membuatnya
1. Rendam oreo di dalam susu 200 ml, setelah oreo meleleh masukkan telur lalu mixer sampai halus merata. atau kalau sahabat ngga mau ribet, sahabat bisa memblender langsung semua bahan-bahnnya
2. Panaskan kukusan, kemudian masukkan adonan ke dalam wadah yang sudah diolesi margarin. Lalu kukus kurang lebih selama 30 menit. Tutup dengan kain ya, agar air tidak menetek ke adonan brownis.
3. Bronis jadi deh, siap disajikan dan dimakan.

Tuh kan, simpel sahabat. Selamat mencoba ya.

RESEP MAKANAN TRADISIONAL

Hai sahabat, kira kita makanan tradisional apa yang kalian suka.
Saya ingin membuat resep makanan tradisional yang tentunya lezat dan enak. Coba sebutkan makanan tradisional yang ada di tempat kalian.

Friday, April 10, 2020

https://www.youtube.com/channel/UCIawxTQeVyavQqVTB5qWmPA/videos?disable_polymer=true

Dapatkan video menarik seputar pendidikan

KARYA NYATA PENDIDIK PAUD : Pembuatan Alat Permainan Edukatif Melalui Pendekatan Saintifik (BAGIAN 3)


a.        Penerapan Kegiatan
1)   Mengenalkan Pohon Pepaya ciptaan Tuhan
Mengenalkan bahwa pepaya merupakan tumbuhan ciptaan Allah yang harus kita syukuri dan kita jaga.

Pelaksanaan Kegiatan:
a)      Pendidik melaksanakan kegiatan opening di dalam kelas
b)      Pendidik mengajak anak usia dini ke alam terbuka
c)      Setelah sampai, anak di ajak untuk mencari pohon pepaya
d)     Ketika anak sudah menemukan pohon pepaya, pendidik mengajak anak untuk melakukan pengamatan
e)      Di sela-sela pengamatan, pendidik mengenalkan dan menerangkan bahwa pohon pepaya merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang wajib disyukuri dan dijaga kelestariannya.

2)   Membuat pewarna dari daun pepaya
Dalam membuat pewarna dari daun pepaya pendidik juga melakukan hal yang sama seperti yang tertera pada prosedur kegiatan. Adapun langkah – langkah dalam membuat pewarna adalah sebagai berikut:
a)    Pisahkan daun pepaya yang telah dipetik dari tangkainya
b)   Pendidik mengajak anak menghitung ruas yang ada pada daun pepaya
c)    Pendidik membagi anak menjadi beberapa kelompok
d)   Pendidik menyediakan alat yang akan di gunakan untuk membuat pewarna kepada masing masing kelompok, meliputi: seperangkat alat penumbuk, mangkuk kecil, ember berisi air, alat penyaring, dan gelas dari plastik yang berwarna bening.
                     Pendidik menginstruksikan kepada anak tentang tata cara membuat pewarna dengan runtutan sebagai berikut; merobek, menumbuk secara bergantian, memasukkan ke dalam mangkuk, menambahkan air, meremas, dan terakhir adalah menyaring.
                        Adapun hasil produk yang didapatkan dari kegiatan membuat pewarna dari daun pepaya bisa berbentuk cairan untuk mencampur warna maupun masih tercampur tumbukan daun pepaya sebagai pengecap

3)   Membuatpengecap dari tangkai pepaya
Setelah melaksanakan kegiatan sebagaimana yang tertera pada prosedur kegiatan, pendidik mengajak anak untuk melaksanakan kegiatan berupa membuat pengecap daritangkai pepaya. Adapun langkah-langkah kegiatannya sebagai berikut:
a)    Pisahkan tangkai pepaya dari daunnya.
b)   Pendidik mengenalkan ukuran panjang dan pendek dari tangkai pepaya
c)    Pendidik menginstruksikan kepada anak untuk membuat lingkaran
d)   Pendidik menyediakan alat yang akan digunakan seperti pisau, bak berisi air, sabun, kain lap dan piring kecil yang terbuat dari plastik.
e)    Pendidik mendemonstrasikan bagaimana cara memotong tangkai pepaya yang baik.
f)    Pendidik membagi tugas kepada anak untuk mencuci tangkai pepaya yang sudah dipotong kemudian di lap dengan kain.
g)   Pendidik dan anak siap menggunakan tangkai pepaya sebagai pengecap untuk kegiatan selanjutnya.
Adapun hasil dari pembuatan pewarna dan pengecap bisa diaplikasikan dalam kegiatan mengecap.
4)   Meronce dengan tangkai pepaya
Setelah melaksanakan kegiatan sebagaimana prosedur kegiatan maka langkah-langkah kegiatan meronce menggunakan tangkai pepaya adalah sebagai berikut:
a)    Pendidik memisahkan tangkai pepaya dari daun.
b)   Memperkenalkan ukuran panjang dan pendek
c)    Pendidik memotong tangkai pepaya dengan ukuran 3 cm
d)   Pendidik membagi anak menjadi beberapa kelompok
e)    Pendidik membagikan tangkai pepaya yang sudah dipotong dengan piring dan tali untuk meronce
f)    Pendidik mendemonstrasikan cara meronce menggunakan tangkai pepaya kemudian menginsruksikan kepada anak untuk melaksanakan kegiatan.
5)        Mengenal rasa, konsep bentuk dan ukuran, serta warna dari buah pepaya
Buah pepaya memiliki ukuran yang berbeda-beda dan memiliki beberapa jenis warna. Sehingga dalam pembelajaran pun anak usia dini akan dikenalkan tentang manfaat dari buah pepaya yang sangat banyak, yaitu; mengenal rasa, bentuk, ukuran, berhitung dan juga mengenalkan konsep halus dan kasar. Adapun langkah-langkah kegiatannya sebagai berikut:
a)    Setelah memetik buah pepaya (matang dan mentah) dari pohon pepaya pendidik mengajak anak mengajak untuk membentuk lingkaran baik di luar maupn di dalam ruangan.
b)   Pendidik menanyakan kepada anak tentang buah pepaya yang berbeda baik dari segi ukuran, warna maupun keadaan matang mentahnya.
c)    Pendidik memotong buah pepaya dengan pisau yang sudah disipakan. Setelah terpotong menjadi dua, pendidik mengenalkan bentuk lingkaran pada potongan pepaya.
d)   Pendidik mengupas pepaya dan memisahkan biji pepaya
e)    Pendidik mengenalkan akan manfaat biji pepaya
f)    Pendidik mencuci pepaya yang telah dikupas kemudian mengiris kecil-kecil dan membagikannya kepada anak usia dini.
g)   Pendidik menanyakan rasa buah pepaya kepada anak usia dini. 

6)        Memilah biji – bijian
Biji pepaya yang telah kering dicampur dengan biji yang lain seperti kedelai, kacang hijau, jagung atau kacang-kacangan yang lain. Adapun langkah kegiatan yang harus dilaksanakan dalam memilah biji-bijian adalah sebagai berikut:
a)    Biji pepaya yang sudah kering dicampurkan dengan biji lain yang berbeda bentuk
b)   Pendidik membagi anak menjadi beberapa kelompok
Pendidik membagikan biji-bijian yang telah dicampur kepada anak dengean piring besar sebagai tempat biji yang telah tercampur dan piring kecil kosong untuk tempat memilah biji-bijian.
7)        Mengenalkan angka, huruf dan bentuk menggunakan tangkai pepaya dengan papan edukatif (PADUKA)
Papan edukatif (PADUKA) merupakan alat permainan edukatif permanen yang penulis ciptakan guna mengenalkan angka dan huruf pada anak usia dini. Papan ini sangat membantu pendidik ketika melakukan pembelajaran. Sebab, melalui paduka pendidik dan anak usia dini bisa menyusun sendiri huruf maupun angka yang akan dikenalkan. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
a)    Pendidik menyiapkan papan edukatif dan tangkai pepaya yang sudah dipotong
b)   Pendidik menyampaikan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu menyusun angka atau huruf dengan papan edukatif
c)    Pendidik membagi anak menjadi beberapa kelompok
d)   Pendidik membagikan alat main kepada anak
e)    Anak usia dini menghitung tangkai pepaya yang dibagikan
f)    Pendidik mendomonstrasikan cara menggunakan alat main (Papan Edukatif) dengan tangkai pepaya kepada anak
8)        Kegiatan setelah main dan pengenalan sampah
Setelah anak usia dini selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran, maka tugas pendidik adalah menyampaikan pesan kepada mereka untuk melaksanakan kegiatan setelah main. Kegiatan setelah main yang bisa dilaksanakan adalah mengenalkan sampah kepada anak usia dini. Merekan diperkenalkan bahwa sampah dari pohon pepaya bisa digunakan sebagai pupuk organik yang tidak berbahaya mana kala digunakan untuk memupuk tanaman. Selain itu anak-anak diperkenalkan untuk membuang sampah pada tempatnya. 

KARYA NYATA PENDIDIK PAUD : Pembuatan Alat Permainan Edukatif Melalui Pendekatan Saintifik (BAGIAN 2)


BAB II
PEMBAHASAN

A.      METODE DAN PROSEDUR PELAKSANAAN
1.         InovasiMetode
MAKAN PEPAYA merupakan pemanfaatan kekayaan alam sebagai alat permainan edukatif melalui pencarian, pengamatan, ajukan pertanyaan dan amalkan. Sedangkan kata “YUK”adalah ajakan kepada pendidik untuk melaksanakan dan memanfaatkan kekayaan alam sebagai alat permainan edukatif yang sarat akan muatan lokal. Dalam penerapannya, penulis mencoba memfokuskan pada pemanfaatan pohon pepaya sebagai alat permainan edukatif. Adapun inovasi-inovasi yang bisa dikembangkan dalammembuat alat permainan edukatif pada bagian-bagian pohon pepaya, antara lain:
1)        Pohon pepaya sebagai alat pengenalan ciptaan Tuhan yang memiliki banyak manfaat.
2)        Daun pepaya digunakan sebagai alatpewarna
3)        Tangkai Pepaya digunakan sebagaialat pengecap, meronce dan mengenal angka serta huruf
4)        Buah dan biji pepaya dijadikan sebagai media pengenal rasa, membedakan warna, dan memahami konsep besar kecil dan kasar halus.
5)        Limbah pepaya dimanfaatkan sebagai alat pengenalan sampah.

2.         Prosedur Kegiatan dan Penerapan MAKAN PEPAYA YUK!
Sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, penulisan karya nyata ini penulis memfokuskan pada manfaat pohon pepaya sebagai alat permainan edukatif yang produktif. Sehingga,MAKAN PEPAYA YUK! tidak terlepas dari kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh pendidikPAUD Al Madina baik di dalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan (outdoor).Adapun penerapannya sebagai berikut:
a.        Prosedur Kegiatan
1)   Pendahuluan
Pendidik melakukan apersepsi berupa uraianrasa syukur akan kekayaan alam yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Anak – anak diajak untuk berfikir bersama tentang manfaat dan kegunaan media yang akan kita pelajari bersama saat akan melaksanakan observasi.
2)   Pencarian
Anak usia dini dan pendidik bersama-sama mencari bahan atau media yang akan digunakan sebagai alat permainan edukatif.
3)   Pengamatan

Setelah anak usia dini menemukan bahan yang akan digunakan sebagai alat permainan edukatif, maka pendidik menginstruksikan kepada anak usia dini untuk mengamati obyek yang telah ditemukan.

4)   Ajukan Pertanyaan

Ketika pengamatan berlangsung, pendidik dan anak usia dini saling berkomunikasi dan berinteraksi sehingga akan muncul pertanyaan dari anak usia dini maupun pendidik.

Setelah melakukan runtutan sesuai yang tertera di atas, kegiatan yang dilakukan selanjutnya adalah “mengamalkan”. Kegiatan itu berupa kegiatan penerapan yang telah direncanakan oleh pendidik atau disepakati bersama saat melakukan observasi. Dalam hal ini, penulis akan mengangkat kegiatan berupa pemanfaatan pohon pepaya sebagai alat permainan edukatif yang produktif.
  



KARYA NYATA PENDIDIK PAUD : Pembuatan Alat Permainan Edukatif Melalui Pendekatan Saintifik (BAGIAN 1)


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Anak usia dini merupakan anak yang berada dalam proses perkembangan dan pertumbuhan dalam berbagai aspek. Sehingga, proses pertumbuhan dan perkembangan itu perlu diarahkan pada peletakan dasar-dasar yang tepat. Peletakan dasar itu meliputi pendidikan dan pembelajaran yang mampu mengarahkan pada pertumbuhan dan perkembangan fisik, daya pikir, daya cipta, sosial, komunikasi dan pembentukan karakter anak usia dini.
Karena dunia anak adalah dunia bermain, maka dalam memberikan pendidikan dan pembelajaran kepada anak usia dini haruslah menggunakan metode yang tepat. Salah satunya adalah metode belajar sambil bermain. Dalam menyampaikan metode tersebut, tentunya tidak terlepas dengan adanya media dan alat permainan edukatif (APE). Namun, saat ini  banyak pendidik yang lebih suka membeli APE tanpa adanya kreativitas hasil tangan sendiri. Padahal APE yang ada di toko-toko dan tersebar di pasaranbelum tentu tepat untuk anak usia dini. Tidak sedikit pula APE yang terbuat dari bahan-bahan kimia yang dapat membahayakan kesehatan anak. Selain itu, harga APE juga relatif mahal meskipun mudah didapatkan. Oleh karena itu, harus ada solusi untuk menghadapi itu semua.
Solusi yang dapat kita lakukan adalah dengan membuat APE dari hasil karya tangan sendiri. Yaitu APE yang aman dan tepat guna untuk anak usia dini. APE itu juga harus mudah didapatkan dilingkungan sekitar tanpa harus membayar mahal. Seperti yang kita ketahui, alam sekitar banyak mengandung alat permainan edukatif  yang sangat syarat dengan muatan lokal. Kita dapat memanfaatkannya sebagai alat permainan edukatif produktif yang mampu merangsang aspek perkembangan anak meliputi kognitif, afektif, psikomotorik, bahasa, dan spiritual.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mencoba membuat karya nyata dengan judul “MAKAN PEPAYA YUK!” yaitu berisi tentang pemanfaatan kekayaan alam sebagai alat permainan edukatif melalui pencarian, pengamatan, ajukan pertanyaan dan amalkan. Dalam hal ini penulis mengangkat pohon pepaya sebagai APE yang produktif. Dengan harapan, bisa memberikan dampak yang positifbagipendidikandan pembelajaran untuk anakusiadini.

B.       Masalah dan Tujuan
1.      Masalah
a.       Apa yang dimaksudMAKANPEPAYA YUK!danbagaimanapenerapannyadi PAUD Al MadinaWonosobo?
b.      Apadampak yang dihasilkandalammenerapkanMAKANPEPAYA YUK!di PAUD Al MadinaWonosobo?
c.       Kendala-kendalaapasaja yang dihadapidalammenerapkanMAKANPEPAYA YUK!di PAUD Al MadinaWonosobo?
d.      Faktorapasaja yang mendukungpenerapanMAKANPEPAYA YUK!di PAUD Al MadinaWonosobo?
e.       Bagaimanatindaklanjut yang harusdilakukandalammenerapkanMAKANPEPAYA YUK!untukmeningkatkanmutupembelajaran?
2.      Tujuan
a.       MengetahuimaksuddanpenerapanMAKANPEPAYA YUKdi PAUD Al MadinaWonosobo
b.      Mengetahuidampak yang dihasilkandalammenerapkanMAKANPEPAYA YUK!di PAUD Al MadinaWonosobo
c.       Mengetahuikendala-kendalayang dihadapidalammenerapkanMAKANPEPAYA YUK!di PAUD Al MadinaWonosobo
d.      Mengetahuifaktor yang mendukungpenerapanMAKANPEPAYA YUK!di PAUD Al MadinaWonosobo
e.       Mengetahuitindaklanjut yang harusdilakukandalammenerapkanMAKANPEPAYA YUK!untukmeningkatkanmutupembelajaran?
C.      Strategi Pemecahan Masalah
1.      Alasan Strategi Pemecahan Masalah
MAKAN PEPAYAYUK!adalah kepanjangan dari manfaatkan kekayaan alam sebagai alat permainan edukatif melalui pencarian, pengamatan, ajukan pertanyaan dan amalkan.Sedangkan kata “yuk” adalah ajakan kepada pendidik untuk melaksanakan dan memanfaatkan kekayaan alam sebagai alat permainan edukatif yang syarat akan muatan lokal. Dalam penerapannya, pendidik dan peserta didik melakukan observasi langsung terhadap obyek yang akan dikaji. Sehingga pembelajaran yang diterapkan pun sangat menyenangkan. Peserta didik akan mengamati obyek secara detail dan teliti sehingga akan muncul pertanyaan terhadap hal yang belum diketahuinya. Hal-hal yang belum diketahui oleh peserta didik selanjutnya akan dijawab dan diterangkan oleh pendidik. Dalam menjawab, pendidik harus bisa menjelaskan dengan bahasa yang sederhana sesuai dengan penalaran anakusia dini. Dalam pembuatan karya nyata ini penulis menggunakan pohon pepaya sebagai bahan dasar dalam pembuatan alat permainan edukatif yang sarat akan nilai-nilai lokal. Pohon pepaya merupakan pohon yang mudah kita jumpai dan kita temukan. Pohon pepaya merupakan tumbuhan yang mudah hidup di daerah manapun, baik di dataran rendah maupun didataran tinggi sekalipun. Pohon pepaya memiliki bagian-bagian pohon yang banyak mengandung manfaat bagi kesehatan. Namun dalam hal ini penulis akan memanfaatkan sebagai bahan alat permainan edukatif yang produktif dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran sehingga dapat merangsang kemampuan bahasa, kosa kata, dan logika anak usia dini.

2.         StrategiPemecahanmasalah
Dalam menerapkan MAKAN PEPAYA YUK! kepada anak usia dini dibutuhkan strategi. Sehingga pembelajaran melalui pendekatan saintifik itu dapat berjalan dengan lancar. Seperti yang kita ketahui, rasa ingin tahu anak usia dini akan selalu muncul seiring dengan tahap perkembangannya.Ia akan selalu menanyakan hal-hal yang belum diketahuinya. Sehingga untuk menjawabnya, pendidik harus bisa memberikan fasilitas yang tepat terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
Anak usia dini biasanya selalu menanyakan apapun yang dilihat dan belum diketahuinya. Sebagai orang dewasa kita harus berlaku bijak dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan itu meskipun terjadi berulang-ulang. Pembelajaran melalui pendekatan saintifik mengharuskan pendidik untuk membawa mereka ke alam terbuka. Sebab dalam suasana itulah, anak akan belajar mencari, mengamati, dan menanyakan hal-hal yang belum diketahuinya. Sehingga, ketika anak usia diniakan praktik dan melaksanakan kegiatan pun ia akan dengan mudah melakukannya.

Pemilihan Presiden 2024

 Saat ini sedang gencar pemilihan presiden 2024. Ketiga pasangan calon telah menyelesaikan debat terakhirnya. Siapa yang akan anda pilih?