Asalamualaikum
Wr. Wb.
Teman
teman, Jumpa lagi bersama Ustad Andre di acara “Jum’at Mendongeng”. Hari ini
ustad akan bercerita dengan judul “Sinta dan Santi”. Siapa yang mau
mendengarkan? Baiklah, sebelum ustad bercerita, seperti biasa mari kita membaca
basmalah bersama-sama: Bismillahairrahmanirrahim.
OK,
Ustad harap teman-teman mau mendengarkan dengan tertib dan bersikap tenang ya.
Sudah siap!
Begini
ceritanya:
Sinta
dan Santi adalah saudara kembar. Keduanya sangat lincah dan cantik. Namun
sayang, Sinta memiliki sifat yang kurang bagus. Dia suka menang sendiri, sukanya
membantah dan ngga mau nurut kalau dibilangin. Sedangkan Santi memiliki sifat
yang baik. Dia selalu berteman kepada siapa saja dan selalu nurut perintah
orang tua dan gurunya.
Sekarang
ustad tanya, siapa yang pengin jadi anak yang baik?
Sipp.
Ustad lanjutkan ceritanya ya. Suatu pagi Sinta dan Santi hendak pergi ke sekolah di antar oleh ayah. Ibu Sinta dan Santi yang tidak
ikut mengantar berpesan agar Sinta dan Santi bisa tertib di sekolah. Santi, Sinta,
kalau sudah sampai di sekolah jangan nakal ya. Kalian berdua harus tertib.
Kemudian Sinta dan Santi menjawab iya bu. Santi dan Sinta pergi dulu ya.
Asalamualaikum.
Eh
tunggu dulu, doa keluar rumahnya mana? Ucap ibu pada Sinta dan Santi. Saat
ibunya meminta agar Sinta dan Sinta untuk berdoa. Sinta hanya diam saja sambil
memanyunkan bibirnya. Sedangkan Santi langsung menjawab. Baik bu. Kemudian Santi
berdoa: Bismillahitawakaltu ‘alallah la haula wala quwwata illa billah.
Artinya dengan menyebut asma Allah aku berserah diri, tidak ada daya dan upaya
melainkan dengan pertolongan Allah. Kemudian Santi berpamitan sambil
mencium tangan ibunya.
Sesampainya
di sekolah Sinta dan Santi sudah di sambut oleh ibu gurunya di halaman sekolah.
Selamat pagi Sinta dan selamat pagi Santi. Sapa bu guru sambil menjabat tangan anak
kembar Sinta dan Santi. Kemudian Sinta dan Santi
menuju ke rak lemari di depan kelas. Santi langsung menaruh tas di rak lemari
yang ada namanya “ S A N T I”. Sinta, tas kamu ko ga ditaruh. Sebentar lagi kan
mau berbaris. Tanya Santi pada Sinta. Ngga mau ah, mau aku bawa saja tasnya. Sinta, di tas kan ada bekal makanan sama minuman nanti kalau
tumpah gimana. Kata Santi pada Sinta lagi. Iii...h biarin, tasnya kan mau
aku bawa saja. Kata Sinta dengan ketus. Ya sudah lah, kalau kamu nggak mau.
Kemudian
bel berbunyi tiga kali. Kring kring kring. Pertanda anak-anak harus segera
berbaris.
Ayo
anak-anak, mari kita berbaris! Bagi yang masih menggendong tas, silahkan tasnya
ditaruh di raknya masing-masing ya. Perintah Bu Guru pada anak-anak.
Kemudian
anak-anak yang masih membawa tas segera menaruh tasnya ke dalam rak lemarinya
masing-masing. Ternyata, setelah diperintakah oleh Bu Guru, masih ada satu anak yang belum nurut sama
perintah Bu Guru.
Ayo,
teman-teman tebak. Siapa yang tahu, siapa yang belum menuruti perintah Bu Guru?
Iya,
benar sekali. Yang belum menuruti perintah Bu Guru cuma Sinta.
Melihat Santi belum menaruh tasnya ke dalam rak. Kemudian Bu Guru meminta dan
membantu Sinta untuk menaruhnya.
Sinta,
sini Bu Guru bantu meletakkan tasnya di rak. Bujuk Bu Guru pada Sinta.
Santi geleng-geleng kepala. Kemudian Bu Guru membujuknya lagi. Tapi tetap tidak
dituruti oleh Santi. sudah berkali-kali dibujuk, Sinta
masih belum mau menuruti perintah Bu Guru. Ia masih menggendong tasnya. Padahal
isi tasnya cukup berat.
Baiklah,
kalau Sinta tidak mau. Sinta ikut baris sama
teman-teman membentuk lingkaran ya. Kemudian Sinta
ikut berbaris. Semua anak sekarang sudah berbaris melingkar dan menuruti perintah
Bu Guru. Kemudian mereka sama-sama bernyanyi:
Bel
telah berbunyi baris di halaman
Setiap
hari aku banyak teman
Tangan
ke atas di bahu di rentang
Meniru
burung terbang di udara
Satu
dua satu dua terbang di udara
Satu
dua satu dua terbang di udara. (sambil
memperagakan dengan gerakan tubuh)
Alhamdulillah
anak-anak sudah bisa bernyanyi dengan bagus. Sekarang Bu Guru mau main
tebak-tebakan sebelum masuk ke kelas. Sudah siap?
Bu
Guru : Bahasa inggrisnya merah?
Anak-Anak : Red,
Bu
Guru : Bahasa inggrisnya hijau?
Anak-Anak : Green,
Bu
Guru : Alhamdulillah ternyata
anak-anak bu Guru semuanya pintar. Sekarang ibu mau tanya satu satu, siapa yang
bisa menjawab dengan cepat, maka dia yang berhak masuk ke kelas terlebih dahulu.
OK. Sudah siap?
Bu
Guru : Bahasa Inggrisnya monyet
Sinta : Monkey Bu.
Bu
Guru : OK Pintar, Tos. Santi
boleh masuk ke kelas terlebih dahulu.
Kemudian
Bu Guru menanyakan lagi, setelah anak –anak pada menjawab akhirnya Sinta
saudara kembarnya Santi bisa menjawab. Sinta sangat senang kemudian ia berlari
menuju kelas. Tapi apa yang terjadi teman-teman. Ternyata saat Sinta berlari
Sinta tidak melihat kalau di depannya ada batu. Kemudian sinta pun terjatuh. Gludak....
Bu
guru dan anak-anak yang melihat sinta terjatuh langsung mengucap kalimat:
Ayo
teman teman, siapa yang tahu bacaan...
Iya
benar sekali. Bu Guru dan anak-anak yang
melihat Sinta terjatuh langsung mengucap innalillahi... dan langsung menolong
Sinta.
Sinta
menangis, lututnya lecet tergores tanah, dan tasnya yang berisi makanan dan minuman
menjadi basah karena makanan dan minumannya tumpah di dalam tas. Sinta terus
menangis. Kemudian Sinta di bawa ke kantor sama Bu
Guru untuk diobati lukanya.
Setelah
diobati sinta masuk ke kelas untuk mengikuti pelajaran. Saat bel istirahat
berbunyi Sinta dan teman-temannya siap
siap untuk makan bekal makanan yang dibawa dari rumah. Tapi karena makanan punya Sinta
sudah tumpah. Sinta menjadi tidak bisa makan. Ia terlihat murung. Ia merasa lapar. Perutnya pengin sekali di isi oleh
makanan.
Melihat
Sinta yang sedih, kemudian saudara kembarnya yang bernam Santi
mendekati Sinta. Sinta, tadi kan Bu Guru sudah bilang untuk menaruh tas kamu ke
dalam rak lemari. Kamu ngga nurut si. Jadi, tumpah deh makanan kamu. Lain kali
kamu harus nurut ya kalau diperintah Bu Guru. Sinta hanya menunduk. Kemudian
Santi menawarkan untuk makan bersama. Santi kemudian membagikan makanannya
dengan sinta saudara kembarnya.
Sejak
kejadian itu Sinta jadi sadar, ia sekarang menjadi anak yang penurut. Tertib di
sekolah. Dan berteman dengan siapa saja.
Begitu ceritanya teman-teman. Sekarang ustad mau tanya
pada teman-teman. Yang berani menjawab akan dikasih bintang sama ustad. Sudah siap?
No comments:
Post a Comment