Setengah Malam..
aku cepatkan langkah
menuju tukang ojek yang teRletak 500 meteR daRi Rumahku. beRhaRap tidak
ada yang tahu tentang kepeRgianku. baik itu anak-anakku, maupun istRiku
yang kutinggal beRsama bantal guling meRah di dipelukannya. aku sungguh
teRgesa gesa. bagaimana tidak, setelah istriku teRtiduR pulas dengan
pijatanku. aku dikejutkan dengan sms dengan deRing yang khas daRi mantan
pacaRku. ehm... tepatnya cinta
peRtamaku. Ke TeRminal Mendolo mas, kecepatan penuh ya. Pintaku pada
tukang ojek dengan nafas teRsengal-sengal. di tengah malam yang sunyi
aku takadkan diRi untuk menemui seoRang yang teRkasih di masal lalu. aku
hanya mengenakan baju tiduR dan bebeRapa lembaR uang yang teRsisa di
dompetku. Rasa dingin yang menyeRang tak membuatku lantas beRhenti dan
meminta tukang ojek melepas jaketnya. aku mengikuti atuRan tukang ojek
yang teRus mengemudikan diRi. kuRang lebih tujuh menit aku sampai di
tempat tujuan. seoRang gadis dengan busana minim telah menanti
kedatanganku. parasnya masih sama sepeRti yang dulu. cantik dan sangat
memikat. namun di balik itu semua, kulihat kesenduan di wajahnya. ia
teRlihat sangat pucat dan sepeRti memiliki banyak beban dalam hidupnya.
sebagai seoRang yang peRnah jatuh mencintainya, aku langsung menghampiRi
dan memeluknya eRat penuh Rasa kasih. ku biaRkan aiR matanya menguRai
di dadaku. dengan ini ia akan meRasa mendapat peRlindungan. dan mungkin
akan sedikit menghilangkan Rasa takut yang ia Rasakan saat ini. ia
memelukku semakin eRat, tak peduli pada oRang-oRang yang sedang lalu
lalang mengantRi tumpangan bis. aku sendiRi bingung haRuss bagaimana,
aku hanya teRdiam sesekali menghibuRnya dengan kata-kata yang tak masuk
akal..
Ini masih beRsambung
ReplyDelete